Mendesak, Pendidikan Berkarakter dan Berbudaya

Author wong cilik Category
Semarang, CyberNews. Tingginya angka kenakalan dan kurangnya sikap sopan santun anak didik, dipandang sebagai akibat dari buruknya sistem pendidikan saat ini. Hal itu ditambah lagi dengan masih minimnya perhatian guru terhadap pendidikan dan perkembangan karakter anak didik.

Selain itu, perkembangan teknologi internet yang massif, bisa berdampak buruk jika tak ada upaya efektif untuk menangkalnya.

"Untuk itu, saya memandang pendidikan yang berkarakter dan berbudaya harus segera diterapkan dalam kurikulum pendidikan nasional. Selain guru, orang tua juga punya kewajiban menerapkan pendidikan tersebut. Bahkan, orang tua merupakan kunci melindungi anak dari dampak buruk perkembangan teknologi," kata Prof Dr Retmono, Dekan Fakultas Bahasa Unissula dalam seminar 'Mencetak Pendidikan yang Berkarakter dan Berbudaya' di Aula Fakultas Hukum Unissula, Senin (21/6).

Padahal, ujar dia, bangsa Indonesia dulu sangat memegang teguh sopan santun. "Ironis jika saat ini bangsa Indonesia tak berpijak pada nilai-nilai budaya dalam bertindak atau bahkan tak memiliki karakter yang kuat. Untuk itu, pembinaan pada generasi muda menjadi hal yang urgen dilakukan saat ini," tutur Pakar Pendidikan itu.

Ia mengingatkan bahwa pendidikan nasional hendaknya mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. "Karena itu, sistemnya harus saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan tersebut, termasuk pula upaya serius dari pihak pemangku kebijakan pendidikan nasional," lanjutnya.

Memang saat ini, ujar Prof Retmono, sudah ada Undang-undang yang mengatur agar pendidian karakter diterapkan di masing-masing sekolah. "Namun pelaksanaannya sangat tergantung dari kualitas SDM pendidik dan tenaga kependidikan. Sayangnya, banyak SDM pendidik yang belum berlatar belakang pendidikan. Ini sungguh ironis. Mau mengembangkan pendidikan, tetapi tutornya bukan dari kependidikan," sebutnya.

Psikolog dari Fakultas Psikologi Undip, Frieda menuturkan bahwa kelebihan dan kekuatan seseorang jika tak disertai karakter yang baik, akan menjadi kekurangan dan kelemahan yang berdampak dua kali lebih besar daripada kelebihan dan kekuatan orang itu. "Oleh karena itu, pendidikan saat ini dan akan datang perlu ada sinergi antara hard skills dan soft skills," katanya.

Kompetensi lulusan yang dihasilkan, ujar dia, harus mampu berpikir secara analitis dan logis, memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang mumpuni, bisa bekerja mandiri, serta berkomunikasi lisan secara lancar. "Paling tidak, setiap siswa mulai membiasakan mengumpulkan energi positif setiap hari dengan pendampingan dari guru dan orang tua," ujar Frieda. ( Hadziq Jauhary /CN13 )

Sumber : http://suaramerdeka.com

0 komentar:

Posting Komentar

Theme by New wp themes | Bloggerized by Dhampire